Catatan Bening
Wednesday, April 05, 2006 Muhammad Yunus Dengan Cintanya Yang Besar

Adalah seorang bernama Muhammad Yunus yang tinggal di Bangladesh. Waktu itu, Yunus baru meraih gelar doktornya di AS. Dengan semangat yang menggebu ia mengajar ekonomi di salah satu universitas di Bangladesh. Sebuah negeri yang sedang dilanda kelaparan. Begitu ia selesai mengajar dan keluar kelas, ia langsung menghadapi kengerian yang luar biasa. Ia melihat kerangka hidup berkeliaran di sekelilingnya. Ia menjadi saksi mata orang-orang yang sekarat menanti ajal.

Yunus merasa semua yang ia pelajari, semua yang ia ajarkan hanyalah teori ekonomi yang muluk-muluk, yang indah-indah. Hanya ilusi. Ketika nyatanya semuanya tak memberi arti bagi kehidupan orang-orang disekelilingnya. Perenungannya yang dalam, membawa Yunus untuk mulai mempelajari dan mencari tahu kehidupan orang-orang miskin di sekitar kampusnya. Yunus mulai melakukan sesuatu yang dapat ia kerjakan sebagai sesama manusia untuk mencegah kematian walaupun hanya menyangkut satu orang saja.

Akhirnya Yunus mulai membantu membiayai seorang ibu pembuat bangku kecil dari bambu di satu desa. Lama kelamaan semakin banyak ibu yang dibiayai oleh Yunus dari hasil meminjam uang di bank kampusnya. Yunus dapat meyakinkan pihak bank bahwa orang-orang desa sanggup mengembalikan uang yang dipinjamnya. Dan ternyata benar, dari satu orang yang dibiayai Yunus menjadi ratusan orang. Dari satu desa berkembang menjadi ratusan desa. Hingga 25 tahun kemudian tepatnya pada tanggal 2 Oktober 1983 Yunus mendirikan sebuah bank resmi yang independen. Grameen Bank. Sebuah organisasi unik yang didirikan dengan tujuan utama menyalurkan kredit mikro bagi kaum miskin di Bangladesh. Kini Grameen Bank bergerak di 46.000 desa lebih di Bangladesh melalui 1.267 cabang, dengan 12.000 pegawai. Grameen Bank meminjamkan lebih dari 4,5 miliar dolar AS.

Muhammad Yunus merupakan teladan pribadi yang hebat. Dia mampu merasakan adanya kebutuhan orang-orang disekitarnya. Lantas ia menanggapi bisikan hati nuraninya dengan memanfaatkan ilmu, empati serta cintanya yang besar terhadap kehidupan. Yunus menjawab kebutuhan banyak orang disekelilingnya dengan solusi sederhana pada mulanya.
Yunus menemukan suara panggilan jiwa dan mengilhami orang lain untuk menemukan kemerdekaan jiwa mereka.

[ Taken From The 8th Habit: From Effectiveness to Greatness -Stephen R Covey ]

"The most beloved of people according to Allah is he who brings most benefit, and the most beloved of deeds according to Allah the Mighty the Magnificent, is that you bring happiness to a fellow Muslim, or relieve him of distress, or pay off his debt or stave away hunger from him. [Tabarani, Hasan] .


Posted by SebeningDoaMalam :: 10:46 PM :: 4 comments

Post / Read Comments