Catatan Bening
Wednesday, March 21, 2007 Colored

When I born, I'm Black
When I grow up, I'm Black
When I go in Sun, I'm Black
When I scared, I'm Black
When I sick, I'm Black
And when I die, I am still Black

And you White fella
When you born, you're Pink
When you grow up, you 're White
When you go in Sun, you're Red
When you cold, you're Blue
When you scared, you're Yellow
When you sick, you're Green
And when you die, you're Gray

And you calling me Colored ?
.......
This poem was nominated for the best Poem of 2005,
written by an African Kid...amazing thought !
Allah bless us with all colour available, ...
White, Black, Yellow, Pink, Red ..
all are the blessing to make this life colourfull ...
Thanks Allah for colouring us !

Posted by SebeningDoaMalam :: 5:18 PM :: 1 comments

Post / Read Comments


Gundah


GUNDAHHH ....... UHHHHHH !
zkxxyycmkyghjvcxziizkyopbmp
dktcvxhn vvggrscxz orstlimxzky
qqcv qqcx qqtr

Posted by SebeningDoaMalam :: 5:12 PM :: 2 comments

Post / Read Comments


Sunday, March 18, 2007 Ujian


Tak pernah terbayangkan dalam hidupku bahwa Allah akan menguji mamaku dengan ujian seberat ini.
Waktu kuberjalan ke ruang tengah untuk membuat susu malamku, kutemukan mama duduk bersimpuh di sajadahnya di tengah doa malamnya, dan aku cuma ingin menyapanya dan bertanya " Belom bobok, mom ? Kan besok berangkat pagi banget ?"

Waktu mama terdiam, kupikir mama sedang berdoa. Kutunggu mama untuk membalasku, karena besok paginya mama akan ke luar kota selama seminggu. Dan ya Allah .... ternyata mamaku sedang menangis di haribaanMu ya Allah. Tanpa suara, hanya air mata membanjiri pelupuk mata dan wajahnya. Aku tercekat ... belum pernah aku melihat mama sesedih ini. Tidak juga saat aku menggunakan jilbabku dan mama bilang mama akan sedih sekali kalau aku tidak mempertimbangkan semua sarannya demi kebaikanku. Tidak juga pada saat kakek dan nenek berpulang kepadaMu ya Allah. Tidak sesedih ini !

Aku paling tidak kuasa membendung tangis apabila ada seseorang bersedih ... apalagi bila itu mamaku.
Mama kesayanganku !
Dan jadilah malam itu kami berpelukan berdua menangis di tengah malam buta.
Dan mama mencurahkan semua bebannya padaku. Berbagi denganku ....

Ini tentang papaku ! .... the most wonderful dad in the world !....
.....the closest person to me in the world ! ....the dearest person to me in the whole world !

Ini tentang papaku ... jatuh cinta lagi pada wanita teman bisnisnya !

Ini tentang papa kecintaanku ... yang meruntuhkan dunia mama kesayanganku !

Ini tentang duniaku yang perlahan ikut runtuh !

Mama, yang harus berjuang keras untuk bisa menikahi papa, mama yang harus dikucilkan oleh keluarga besarnya demi bersama papa, mama yang mengorbankan karir gemilangnya, mama yang mengorbankan segala-galanya demi papa ...
Oh pa ! (hiksssssssssssssssssssssssssssssssssss !!!)
Ya Allah ...kenapa kau ciptakan cinta yang bisa merusak bahagia ?

Saat ini, kakak adikku menelfonku setiap hari untuk mengetahui perkembangan mama dan papaku... Dan itu membuatku sangat tertekan. Mereka berharap padaku untuk melakukan sesuatu..... dan ... Aku tidak tahu apa yang harus kulakukan. Gadis kecil penakut dalam diriku mulai mengambil tempatnya , mendominasi hidupku.

Kemarin, aku mengajak papa main berdua - menjajal kolam renang kecil yang papa hadiahkan untukku dan baru tuntas diisi air gunung minggu lalu. Tapi ..... aku bahkan tidak berani bertanya pada papa tentang apapun mengenai masalah itu dan papa juga tidak mengatakan apapun dan berlagak seperti tidak ada masalah apapun yang segera akan meruntuhkan hidup kami !

Aku tidak berani untuk menghadapi kenyataan bila ternyata semua itu benar. Aku tidak berani , ... dan selalu aku bukanlah seorang pemberani !
Maafkan aku kak, dek .... cepatlah pulang dan bantu aku menghadapi semua ini. Pleaseeee !

Semua terasa berubah dengan sangat cepat .... secepat kilat .... dan mataku tak kuasa menatap kelebat cahayanya. Dan hatiku tak kuasa menangkap gelegarnya.....

Dan disini aku !
Terdiam membisu dalam dunia kecilku !
Bertanya - tanya kemana semua pusaran ini akan bermuara !

Ya Allah, beri setitik kekuatanMu bagi mamaku ...
Ya Allah, beri sedikit cahayaMu bagi papaku ...
Ya Allah, sayangi mereka berdua sebagai mana mereka mencintaiku selamanya ....
Dan hadirkan kembali kekuatan cinta di antara mereka, demi cinta kepadaMu ya Tuhanku

Ameen

.... ....ujian akhirku tinggal dua minggu lagi ! subhanAllah !

Posted by SebeningDoaMalam :: 10:06 PM :: 0 comments

Post / Read Comments


If


If love could hurt, I would be bleeding
If love could kill, I would be dying

.... love's justice, elizabeth walker, 1996....

Posted by SebeningDoaMalam :: 7:55 PM :: 0 comments

Post / Read Comments


Menjadi Mualaf di Negeri China

Lin Junxi beserta istri dan putrinya pagi itu bergegas dari stasiun kereta bawah tanah Gongzhufen menuju halte bus dengan menenteng sebuah kado besar. Perjalanan pada hari Sabtu (10/3) itu penting bagi keluarga Lin. Untuk pertama kalinya mereka akan berkenalan dengan keluarga besar Wu Yanxia.
Bus umum bergerak lambat menuju Distrik Da Xing. Sekitar satu jam kemudian, alat transportasi utama bagi warga yang berada di pinggiran Beijing itu berhenti di area Xi Hong Men. Warga setempat sering menyebut area ini sebagai "desa". Tetapi, wajah Xi Hong Men tidak seperti desa di Indonesia. Area ini dipadati kompleks perumahan ala rusun dengan jalan-jalan yang lebar dan terawat.
Wu Yanxia, perempuan Muslim dari etnis minoritas Hui, beserta suami, Fang Hui (adik ipar Lin), menyambut di depan pintu. Ini merupakan hari berbahagia bagi pasangan yang baru saja dikaruniai seorang bayi laki-laki dan akan dirayakan dengan tradisi Islam itu. Fang Hui (30) yang telah menjadi mualaf mengenakan kopiah putih, menunggu kedatangan imam masjid setempat, Ibrahim Bai Xingquan.
Ketika imam datang, mereka duduk berkeliling dan membacakan rangkaian surat pendek Al Quran. Seluruh keluarga kemudian berdiri menghadap kiblat, termasuk sang bayi yang digendong neneknya. Imam Ibrahim mengusap-usap kepala sang bayi sambil membacakan doa. Dari rembukan berbagai pihak, nama Islam yang dipilih bagi bayi laki-laki itu adalah Muhammad Nur Daud.
Acara lalu dilanjutkan di rumah makan Muslim terkenal di distrik itu, dengan menu beragam, mulai dari udang goreng sampai bebek panggang yang terkenal. Kedua keluarga menyatu dalam percakapan hangat.
Namun, kisah-kasih Wu Yanxia-Fang Hui tak semulus selamatan bayi mereka. Kisah cinta mereka cukup panjang dan berliku karena masalah agama. Keluarga besar Wu maupun keluarga Fang awalnya tidak berkenan dengan calon menantu mereka. Pasangan ini pantang mundur. Fang kemudian memeluk agama Islam, keluarga pun luruh melihat keteguhannya.
"Saya termasuk yang membujuk keluarga besar agar mereka diizinkan menikah," kata Fang Yan, kakak perempuan Fang Hui. Bukan hanya itu, untuk menunjukkan kesungguhan mereka, gaya hidup pun diubah. "Orangtua kami mulai memasak bahan halal, meski ayah sebetulnya penggemar daging babi," kata Fang Yan. "Wu Yanxia kerap menangis di meja makan, terharu melihat kesungguhan keluarga kami untuk membuat dia merasa diterima," lanjutnya.
Praktik beragama
Pemerintah China secara resmi mengakui semua agama besar di dunia dan kebebasan beragama pun dijamin dalam konstitusi. Namun, pemerintah menerapkan garis tegas antara negara dan agama. Mata pelajaran agama tidak diajarkan di sekolah dan banyak warga China saat ini lebih nyaman untuk menyebut dirinya "tidak beragama". "Lebih terasa patriotis kalau kita tidak mengaku beragama," kata Tien, pemandu wisata yang senang membaca buku tentang taoisme.
Ini perkembangan yang lebih lunak dibandingkan masa Revolusi Kebudayaan (1966-1976) ketika terjadi unifikasi pendidikan nasional di China, saat semua agama dilarang diajarkan, semua fasilitas keagamaan dibuldoser atau fungsinya dialihkan menjadi gedung bagi partai. Yang boleh diajarkan di masyarakat hanyalah marxisme dan maoisme. Menurut islamicpopulation.com, ada 29.000 masjid yang dihancurkan atau dialihfungsikan saat Revolusi Kebudayaan.
Sejak pemerintah mendeklarasikan kebebasan beragama tahun 1978, semua kegiatan warga Muslim diaktifkan kembali. Menurut data resmi, saat ini diperkirakan ada 28 juta penganut agama Islam di China, 34.000 masjid, dan sekitar 400 organisasi Muslim. Setiap tahun sekitar 3.000 warga China diizinkan menjalankan ibadah haji.
Agama Islam diyakini masuk ke China pada masa Khalifah Usman ibnu Affan, yang mengirimkan utusannya ke China sekitar tahun 650, atau 18 tahun setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW. Sebagai rasa hormat terhadap ajaran Islam, Kaisar China Yung Wei memerintahkan pembangunan masjid pertama di China, Masjid Canton, yang masih berdiri sampai hari ini dengan usia sekitar 1.400 tahun.
Islam berkembang pesat di wilayah tengah, Xinjiang, dan juga masuk ke dalam warga etnis mayoritas di China, Han. Warga Han yang pindah memeluk agama Islam menyebut dirinya sebagai etnis Hui dan saat ini dianggap sebagai salah satu etnis minoritas dari 56 etnis yang ada di China. Dari etnis inilah Wu Yanxia, istri Fang Hui, berasal.
Fang Hui mengaku hidupnya berubah signifikan setelah ia memeluk agama Islam. "Saya merasakan persaudaraan antarwarga Muslim yang kuat, saya memiliki lebih banyak teman, dan keluarga saya pun menerima kami dengan tangan terbuka," kata Fang sambil menambahkan bahwa orangtuanya sangat menghargai agama Islam. "Ibu saya ikhlas saya memeluk Islam karena menurut dia inilah jalan hidup saya," lanjutnya.
Fang mengaku tidak sulit mengubah gaya hidupnya karena selama ini keluarganya sudah mempraktikkan hal yang sama dalam keseharian. Misalnya, ibunya yang penganut Buddhis sejak lama vegetarian dan tidak makan daging. Ayahnya, tidak lagi makan daging babi. "Makanan dan minuman di rumah keluarga sekarang halal," ujarnya.
Adakah ia mengalami kesulitan untuk mempraktikkan ritual agamanya di tengah masyarakat? "Sama sekali tidak," kata Fang Hui. "Agama adalah masalah pribadi dan negara menjamin itu," ucap Fang yang dengan wajah gembira menunjukkan sertifikat kelahiran putranya. Di situ juga terselip surat dari imam yang ditulis dengan huruf Arab dan menyatakan bayinya sebagai Muslim.
Waktu dzuhur tiba. Imam Ibrahim menutup santap siang. Ia bersama rombongan beranjak pergi menunaikan shalat di masjid Xi Hong Men. Fang, Wu, dan keluarga besar dari kedua pihak mengantarkan para tamu sampai ke pekarangan. Keluarga Lin Junxi berpelukan hangat dengan kerabat barunya sebelum bergegas menuju stasiun bus terdekat, diiringi lambaian tangan.


Sumber: KOMPAS/Myrna Ratna ; Rabu 14 Maret 2007

Posted by SebeningDoaMalam :: 7:38 PM :: 0 comments

Post / Read Comments


Thursday, March 08, 2007 Selamat Ulang Tahun



Posted by SebeningDoaMalam :: 7:45 AM :: 0 comments

Post / Read Comments